Breaking

Sabtu, 06 Juli 2019

Jokowi Kofifah Risma dalam pandangan Bik Moel.

(Dok Pribadi - Lost Forever)
Jokowi Kofifah Risma dalam pikiran bik moel ketika sedang sakit. Tulisan saya ini adalah berkaitan dengan kejadian yang buat saya menggelikan. Tentu saja bukan Pak Jokowi Presiden RI atau bu Kofifah yang jadi Gubernur Jawa Timur atau ibu tri Rismaharani yang menjadi emaknya arek arek Suroboyo, yang menggelikan. Tapi pola mindset bik Moel tentang  tiga orang ini, yang entah seperti apa hubunganya dalam alam pikiran bik Moel. Jadi ceritanya begini,  waktu itu satu diantara personel bagian konsumsi di perusahaan kami ada yang jatuh sakit sebut saja bik Mi dan harus opname di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya selama satu minggu. Karena bik Mi jauh dari keluarga, sehingga tidak ada anggota keluarga yang menemani atau menunggu bik Mi yang sedang opname di RS Dr Soetomo. Akhirnya solusinya, bik Moel harus menunggu bik Mi di RS Dr Soetomo selama 24 jam selama satu minggu. Bik Mid an bik Moel ini berasal dari satu desa yang sama nun jauh di salah satu kaki gunung yang terkenal di Jawa Timur. Sebagai orang desa yang lugu, tentu yang diketahuinya hanya masalah dapur dan masakan dan makanan anak anak atau karyawan perusahaan. Sehingga bibik ini tidak sempat untuk belajar atau mengurusi hal hal yang bagi kita adalah hal yang lumrah tapi bagi bibik ini adalah hal hal yang tidak mungkin untuk diketahui apalagi dipelajari. Contoh, pilihan presiden, pilgub atau tentang kedudukan presiden, Gubernur, Walikota dan bupati serta bagaimana jenjangnya diantara jabatan itu bagi kita mungkin hal yang sudah jamak kita ketahui. Tapi bagi bibik bibik ini, hal itu sangatlah jauh di awing awing dan mungkin juga tidak ada gunanya untuk diketahui hehehe. Bagi bibik bibik ini, mungkin harga harga sayur mayor dan kebutuhan pokok menjadi sangat penting diketahui dibanding pilpres pilgub dan turunannya. Mungkin pilihan bibik bibik ini lebih baik daripada pilihan kita, lebih banyak tahu tentang berbagai hal tapi hasilnya hanya saling hujat dan saling sumpah serapah di media social facebook dan WA.

Yaaa itulah sedikit latar belakang bibik Mi yang sedang sakit di RS Dr Soetomo dan ditunggui bik Moel. Waktu bik Mi opname ternyata bersamaan dengan waktu ibu Tri Rismaharini di rawat di RS Dr Soetomo. Hingga suatu saat, rombongan Bapak Jokowi Presiden RI menjenguk ibu Risma di RS Dr Soetomo, maka suasana RS Dr Soetomo menjadi ramai tidak seperti biasanya. Maklum karena ada Presiden dan Gubernur menjenguk Walikota Surabaya. Sehari sesudah Pak Presiden dan rombongan menjenguk bu Risma di RS Dr. Soetomo, giliran saya yang menjenguk bik Mi ke RS Dr Soetomo. Nahh saat menjenguk itulah saya baru tahu bagaimana Jokowi Kofifah Risma dalam pandangan bik Moel yang membuat saya terpingkal pingkal dalam hati. Ya dalam hati, karena takut kalau terpingkal pingkal secara vulgar, bik Moel bisa nyinyir ke saya hehehe. Berikut ini dialog saya dengan bik moel pagi itu.

Saya : “bik Moel, gimana kondisinya bik Mi?”.
Bik Moel : “Alhamdulillah membaik mas, dan tadi pagi juga kebetulan yang memeriksa ke sini adalah Dokter Soetomo sendiri mas. Dan semua dokter dokter disini yang biasa nangani bik Mi dimarah marahi, oleh Dokter Soetomo, katanya ngurusnya ga bener”. (Begitu bik Moel menyebut Dokter Soetomo, saya sedikit bengong… tapi saya coba tutupi kebengongan saya dengan pura pura biasa saja, dan saya langsung bertanya ke bik Moel).
Saya : “Dokter Soetomo bik Moel?????”. (Tanya saya agak bingung juga).
Bik Moel : “iya ….mas, Dokter Soetomo Sendiri yang datang dan memeriksa”. (Jawab bik Moel dengan percaya diri meyakinkan saya)
Saya : “Kalau memang tadi yang datang adalah Dokter Soetomo sendiri, coba bik Moel ceritakan ke saya, dokter Soetomo itu orang seperti apa?”. (Tanya saya menggoda).
Bik Moel : “Dokter Soetomo itu orangnya gemuk dan tinggi besar, mas”. Mendengar jawaban bik Moel kali ini aku tidak bisa menahan tawaku dan  langsung tertawa lebar.
Saya : “hahahahah….bik…. yang namanya dokter Soetomo itu orangnya sudah lama meninggal dunia. Dokter Soetomo itu pahlawan nasional bik…”. Jawabku sambal masih tertawa lebar. Dengan rasa tanpa bersalah, bik Moel kembali bertanya ke saya dengan lugunya.
Bik Moel : “Lha terus yang ke sini tadi siapa yang orangnya berbadan tinggi besar gemuk, dan marah marah ke dokter yang jaga?”.
Saya : ‘Wahhh saya gak tahu bik, mungkin itu kepala dokter di sini”. Jawabku.
Sejenak aku dan bik Moel melihat keluar kamar, karena kondisi pengunjung tiba tiba agak lebih ramai daripada biasanya. Kemudian bik Moel kembali bertanya kepadaku.
Bik Moel : “Mas.. hari ini agak ramai di RS ini, katanya Bpk Jokowi presiden RI menjenguk bu Risma di RS dr Soetomo juga. Memang bu Risma itu siapa mas? koq Jokowi Presiden RI menjenguk bu Risma. Bu Risma itu orang Jakarta ta, terus apakah di Jakarta tidak ada obat dan Rumah Sakit? Koq bu Risma datang ke sini dan dijenguk bapak Jokowi Presiden”. Kembali aku tersenyum mendengar pertanyaan bik Moel.
Saya : “ bik Moel…bu Risma itu Walikota Surabaya”.
Bik Moel : “Walikota itu apa mas?… ga sama dengan bu Kofifah ya?. Ohh kemarin saya milih bu Kofifah mas, tidak memilih Bu Risma ketika Pilgub. Ga apa apa ya mas?. Wong saya ndak tahu bu Risma waktu itu”. Waduh saya bingung mendapat pertanyaan dari Bik Moel ini. Bagaimana saya menjelaskannya. Belum sempat saya menjawab, Bik Moel sudah mengeluarkan pernyataan pernyataan yang aneh lagi.
Bik Moel : “Terus Derajadnya bu Kofifah dengan bu Risma tinggi mana?”. Dalam hati saya ketaawa mendengar kalimat Bik Moel ini, pakai kata Derajad lagi.
Saya : “ Bik Moel… Jokowi itu Presiden RI, Bu Kofifah itu Gubernur Jatim sedangkan bu Risma itu Walikota Surabaya?”. 
Mendenngar jawaban saya ini, bik Moel mengangguk angguk tanda mengerti sambal berkata oooooooo gt ya mas,

Tapi tetap saja air mukanya kelihatan tidak mengerti hehehe. Atau mungkin dalam benak bik Moel, belanjaan dan harga harga bahan makanan yang terus naik tiap hari adalah hal yang sangat penting, dibanding masalah Jokowi Kofifah Risma dan masalah masalah lainnya. Yaaa itulah kisah nyata tentang Jokowi Kofifah Risma dalam pandangan Bik Moel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar