(Gambar Dari Siaran Trans Tv Acara Dedy Courbuzier)
Jualan batu kali seharga batu permata, mau???? Kalau mau
…simak cerita saya berikut ini. Menjual batu permata atau batu akik meski
bentuknya kecil tapi memang punya harga jual yang cukup tinggi. Ini dikarenakan
batuan akik mempunyai keindahan yang tiada tara dibandingkan batu batu biasa
pada umumnya. Sehingga harganya bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta
rupiah. Nah kandungan batu yang ada pada batu akik atau batu permata memang
sangatlah berbeda denga batu kali yang hanya berharga untuk pondasi bangunan.
Jadi meski jumlahnya dan bentuknya besar, tentu saja tidak semahal batu akik
atau batu permata. Tapi kalau ada batu kali atau batu biasa persatuan atau per
bijinya bisa dijual seharga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah, apakah anda mau
menjualnya hehehe???? Mungkin anda tidak percaya, mana ada batu kali dijual
seharga batu akik atau batu permata? Kalaupun ada, dimana tempatnya? Dan bagaimana
cara menjualnya.? Ini dia faktanya…
Seorang yang bernama Putut Agus yang tinggal di kebumen
tiap harinya berhasil menjual batu kali yang didapatkan di sekitar tempat
tinggalnya dengan harga puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah
berbijinya. Bagaimana cerita Putut Agus bisa menjual batukali seharga itu?..
seperti yag saya lihat di acara Trans TV yang dipandu Dedy Courbuzier, awalnya
putut agus ini adalah seorang yang senang menggambar, sehingga suatu saat dirinya
merasa kehabisan media sebagai tempat menggambar untuk menuangkan ekspresinya.
Memang banyak media yang sebenarnya bisa dipakai. Ada kanvas, ada kaca, ada
kertas dan media media yang lainnya. Tetapi menurutnya waktu itu, media media
itu sudah tidak menarik lagi. Pada saat melintas di sungai yang penuh bebatuan
di sekitar tempat tinggalnya, Putut Agus melihat dari sekian banyak batu itu
ada yang sudah berbentuk seperti satwa satwa pada umumnya, hanya saja warnanya
masih polos persis seperti warna warna batu kali pada umumnya. Kemudian Putut
Agus mengambilnya beberapa buah batu kali tersebut dan diwarna (sekali lagi
hanya diberi warna saja, tanpa memahat batu batu itu sama sekali). Al hasil,
ternyata dengan memberikan sentuhan warna yang berbeda saja pada sisi sisi batu
kali tersebut sudah muncul gambar Tiga Dimensi yang persis satwa yang kita
kenal sehari hari. Jadi kalau lukisan warna atau gambar warna di kanvas, kaca
adalah lukisan atau gambar dua dimensi. Tapi yang dibuat agus pada batu kali
ini hanya denga sentuhan warna saja tanpa memahat sudah jadi gambar atau
lukisan tiga dimensi. Sehingga dengan karyanya ini, putut agus berhasil jualan
batu kali seharga batu permata, mau??? Hehehe menarik ya. Seperti yang ada di
gambar atas itu, Putut Agus hanya mewarna saja tanpa memahat batu. Karena
bentuk atau gambar tiga dimensi di batu kali itu sudah ada sejak awal, tapi
belum berwarna. Nah… padahal setiap orang setiap saat melihat batu kali semacam
itu, dan setiap orang menganggapnya biasa saja, ga ada nilai apa apa dari batu
kali, kecuali untuk pondasi bangunan. Tapi, begitu halus kemampuan pandangan
mata bapak Putut Agus sehingga bisa melihat bentuk satwa atau bentuk kehidupan pada
batu kali itu. Kemampuan cara pandang ini yang ternyata tidak dimiliki setiap
orang. Sebenarnya, ide jualan batu kali seharga batu permata ini bukan kali
pertama dalam dunia bisnis dan seni. Puluhan tahun yang lalu juga ada orang
yang kaya raya hanya berbisnis dan berjualan batu biasa. Anda bisa googling di
google Search Dahl dan Pet Rock, maka anda akan menemukan orang yang kaya raya
dengan bisnis batu batu biasa tapi dikemas sedemikian rupa.
Selain itu, kemampuan
memandang atau melihat sesuatu lebih halus dan lebih dalam disbanding masyarakat
pada umumnya juga terjadi pada model bisnis bisnis yang lainnya. Dulu ketika
saya masih jadi jurnalis di satu diantara Radio Jurnalis di Surabaya, saya
sempat bertemu seorang wanita pensiunan dari Bank BUMN, tapi punya bisnis
sampah yang dikemas sedemikia rupa sehingga punya nilai jual yang sangat mahal.
Wayan setiani Masturi punya daya kemampuan cara pandang yang halus dan dalam
terhadap sampah, sehingga sampah bisa menjadi sesuatu keindahan dan punya daya
jual tinggi. Sebagai contoh, beliau melihat sampah dari biji bijian yang jatuh
dari pohon di pinggir jalan kemudian dirangkai jadi bunga rangkai kering dan di
jual melalui internet bahkan sampai keluar negeri dan laku keras. Kenapa Laku
keras, karena bahannya adalah organic yang bisa segera hancur dan terurai,
ramah lingkungan. Bukan sistetis yang plastic dll yang butuh puluhan bahkan
ratusan tahun untuk menghancurkannya. So harganya mahal di luar negeri. Contoh
lainnya adalah, sisik ikan di pasar tradisional yang bau amis, oleh beliau di
bawa pulang dicuci bersih dan disulap jadi bunga rangkai yang indah. Hebat bukan
beliau beliau ini. Sampah bisa jadi keindahan dan dijual. Pun bisa, jualan batu
kali seharga batu permata, mau??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar