Ibu kota negara dipindahkan???? Sebelum memindahkan ibu kota
negara, ada baiknya belajar dulu dari Jin penunggu lampu wasiat yang dimiliki
Alladin hehehe. Biar sukses mindahnya. Seperti diceritakan, alladin punya lampu
wasiat yang berisi jin yang bisa memindahkan istana dalam waktu sekejap dan
sukses. Tapi sebenarnya masalah memindahkan ibu kota, atau membuat ibu kota yang
baru bukanlah masalah yang sulit. Leluhur leluhur kita dulu juga sudah sering
melakukan itu dalam wakttu semalam dan sukses. Sebut saja Candi Prambanan
dengan 1000 patungnya hanya selesai diciptakan dalam semalam oleh Bandung Bondoowoso.
Gunung Tangkuban Parahu yang sangat indah, hanya diciptakan semalam oleh
Sangkuriang sakti hehehe. Cerita saya ini bisa dianggap sebagai gurauan juga
bisa dianggap sebagai sesuatu yang sangat esensial. Kalau mau dianggap sebagai
sesuatu yang esensial, maka valuenya adalah diperlukan kekuatan yang Dahsyat
untuk memindahkan Ibu Kota Negara. Dan jangan lupa, dalam sejarah Indonesia (Sejarah
sejak Kemerdekaan sampai saat ini, Ibu Kota Negara pernah beberapa kali
dipindahkan, dan itupun karena adanya kekuatan yang dahsyat). Karena itu, jika
sekarang ini Ibu Kota Negara akan dipindahkan, pertanyaanya adalah kekuatan
Dahsyat apa dan dari mana asalnya dan apakah memang benar ada kekuatan itu
sekarang? (kalau memang serius mau mindahkan, ga tahu lagi kalau hanya wacana
hehehe).
Baiklah…sekarang kita pelajari lagi sejarah beberapa kali
pindahnya ibu kota negara kita dan kekuatan dahsyat apa yang mampu membuat ibu
kota negara kita dipindahkan. Pada tahun 1946 sesudah proklamasi kemerdekaan Agustus
1945, Belanda masih ingin menjajah lagi Indonesia. Sehingga pasukan Belanda
dengan nebeng ke pasukan sekutu kembali datang ke Indonesia termasuk Jakarta
ibu kota negara kita. Sehingga perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda
kembali berkobar dimana mana, termasuk di Jakarta. Belanda juga mulai
mempersempit pergerakan perjuangan rakyat kita termasuk pemerintahan kita yang
baru saja baru saja berdiri dan belum genap satu tahun. Bahkan Nyaris berhenti.
Karena itu, Sri Sultan Hamengkubuwono Raja Jogjakarta menawarkan kepada
Presiden untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Jogjakarta. Bak gayung bersambut,
tawaran ini diterima Presiden Soekarno. Maka segera dirancang perpindahan Ibu
kota negara dari Jakarta ke Jogjakarta. Dan Masya Allah…pindahannya sukses
hanya dalam semalam….. menarik bukan?? Bagaimana ceritanya bisa pindah dalam
semalam???? Minta bantuan Jin penunggu lampu ajaib milik Alladin??? Tidak lah
hehehe.
Jadi begini ceritanya. Begitu dapat tawaran dari Sri Sultan
melalui Surat yang dikirim melalui kurir
tgl 2 Januari 1946, maka Soekarno
menyetujui perpindahan itu. KArena tentara NICA ada dimana mana dan mengawasi
para pejuang termasuk presiden Soekarno, maka diraancanglah perpindahan tgl 3
Januari malam hari dengen gerbong Kereta. Di malam hari sebuah kereta berhenti
di sekitar Rumah Bung Karno, dengan semua lampu kereta dimatikan, Presiden
Soekarno dan para petinggi negara memasuki kereta tanpa bernafas… dan sesudah
itu kereta berjalan ke arah jogja dengan kondisi semua lampu tetap mati gelap
gulita seperti kereta kosong atau kereta barang. Dan pagi harinya, semua selamat
sampai di Jogjakarta dan disambut langsung oleh Sri Sultan. Hebat bukan, hanya
dalam semalam Ibu Kota negara pindah. Pagi hari semua keperluan Presiden dan
pejabat tinggi disiapkan oleh pihak istana keraton Jogjakarta dan juga
masyarakat. Para pejabat negara ada yang tinggal di Istana juga ada yang
tinggal di rumah rumah masyarakat. Dan ajaib… pagi itu juuga pemerintahan
Indonesia langsung dijalankan dari Keraton Jogjakarta. Makanya, Indonesia harus
berterima kasih pada kesultanan Jogjakarta. Nah… pertanyaanya, seberapa dhasyat
kekuatan yang dipakai untuk memindahkan Ibu Kota saat itu. Ternyata ini
kekuatan Dahsyat…. Pihak Istana Keraton Jogjakarta ternyata mengeluarkan biaya sekitar 6 Juta Gulden, jumlah yang tidak
sedikit pada waktu itu. Apalagi kas negara Indonesia waktu itu dalam keadaan
buruk bahkan nyaris kosong. Tapi berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa melalui
kekuatan keraton Jogjakarta akhirnya Ibu kota negara berhasil dipindah hanya
dalam waktu semalam. Karena paginya tgl 4 Januari 1946, Presiden Soekarno
langsung berkantor di Gedung Agung. Dan para pejabat lainnya juga bisa
berkantor di beberapa bangunan baik di
dalam Keraton maupun di luar keratin bersama sama dengan masyarakat. Hal ini
bukan saja dilakukan oleh pihak istana keratin Jogjakarta. Rakyat kecil Jogjakarta
juga menyumbangkan harta benda bahkan rumahnya untuk berkantornya para petinggi
negara kita saat itu. Kekuatan Keraton Jogjakarta dan rakyatnya inilah,
kekuatan yang dahsyat. Sama dahsyatnya dengan kekuatan jin penunggu lampu
wasiat Alladin, bahkan mungkin lebih dahsyat lagi hehehe.
Itulah sejarah bangsa kita yang sukses
memindahkan ibu kota negara saat itu, dengan back up kekuatan yang dahsyat.
Naahh sekarang kalau akan memindahkan ibu kota negara di Jakarta, sudahkah ada
kekuatan dahsyat itu????????
Selamat berpikir. Sungguhan atau sekedar waacana……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar