(Dok Pribadi - Mobil Matic Serena)
Cara mengemudi mobil matic sebenarnya lebih mudah
dibandingkan dengan mobil manual. Hanya saja, berbagai kecelakaan yang terjadi
pada mobil matic (khususnya yang terjadi pada saat mobil baru saja bergerak
dari posisi parker) membuat banyak orang trauma dan dengan stereotip kemudian
mengatakan “mobil matic berbahaya”. Tentu saja hal ini tidak benar adanya.
Karena yang namanya mobil, baik itu manual atau matic ya sama sama berbahaya
jika dikendarai oleh orang yang sama sama belum mengerti cara
mengendarainya. Berikut perbandingan
kejadian kecelakaan. Beberapa kecelakaan mobil matic dikarenakan pengendara
mobil tersebut belum sepenuhnya mengerti tata cara mengendarai mobil matic.
Sebagai perbandingan yang lainnya, beberapa kecelakaan mobil manual juga
menimpa para pengendara yang belum tahu tata cara mengendarai mobil manual
(banyak truk terlibat kecelakaan karena dikemudian oleh kernet atau asisten driver
yang sebenarnya belum punya kemampuan standart untuk mengendrai mobil). Dari
perbandingan beberapa kecelakaan yang menimpa mobil matic dan mobil manual, ada
hal yang sama yaitu kekurangmengertian pengemudi tentang vitur vitur di
dashboard driver. Tapi jika pengemudi bisa mengerti dan tahu cara penggunaan
vitur vitur itu, maka pengemudi bisa mengendarai mobil dengan aman dan nyaman. Untuk itu, setiap driver harus tahu dan
mengerti tata cara kerja beberapa vitur yang ada di dashboard driver, baik mobil
matic maupun mobil manual. Ketidakmengertian terhadap vitur driver maka akan
sangat berbahaya.
Banyaknya mobil matic yang tersedia di masyarakat
khususnya jenis mobil keluarga, nampaknya membuat masyarakat kita mestinya
memilih mobil matic sebagai sarana transportasi keluarga yang nyaman. Sebut
saja Nissan serena (mobil keluarga dari Nissan, hanya mengeluarkan versi
matic). Dan beberapa produsen mobil keluarga lainnya juga hanya mengeluarkan
versi matic saja. Karena itu, anda yang ingin memiliki mobil keluarga, maka
wajib tahu cara mengemudi mobil matic. Kenapa mobil matic disematkan untuk
mobil keluarga???? Karena untuk kenyamanan. Baik kenyamanan driver maupun
kenyamanan penumpang. Nyaman, karena driver akan lebih ringan lebih santai
dalam mengendalikan mobil dibandingkan dengan manual. Penumpang juga merasa
nyaman karena hentakan dan tarikan gas dilakukan secara otomatis oleh mesin.
Bandingkan dengan mobil manual yang setiap perpindahan gigi, akan selalu terasa
hentakan gas mobil. Baiklah, sekarang akan kita mulai bagaimana cara
mengemudikan mobil matic.
Pertama, masukan anak kunci ke dalam rumah kunci
contact dan putar setengah saja (jangan langsung di starter). Posisi tengah ini
untuk melihat lampu indicator di panel speedometer nyala semua. Dan pastikan
posisi gigi pada posisi “P” yang berarti mobil pada posisi parkir. Dan janga
distarter kalau lampu indicator gigi tidak pada posisi P (Meskipun secara
tekhnis, memang tidak akan bisa distarter jika tidak pada posisi P). Tapi ini
sebagai bentuk kehati hatian. Kedua.
Sesudah itu pastikan injak pedal rem dengan kaki kanan dan putar kunci contact
untuk menStarter mobil sampai berbunyi. Dan lepaskan posisi handrem (jika
awalnya tadi mobil dihandrem). Ketiga,
dengan tetap menginjak pedal rem, pindahkan tuas persneling dari posisi P ke
posisi D jika anda ingin menjalankan mobil. Yang perlu diingat jangan melepaskan
posisi injakan kaki kanan pada pedal rem di langkah ketiga ini. Karena memindahkan
posisi gigi dari P/Parkir ke posisi D/Drive untuk jalan ke depan, tuas akan
melewati posisi R/untuk mundur. Jadi, jika anda tidak tetap menginjak pedal
rem, maka mobil anda akan menghentak dan lompat ke belakang dengan cepat. Ini yang
sering mengakibatkan kecelakaan yang menimpa mobil matic di parkiran yang tiba
tiba jalan mundur. Keempat, jika
tuas sudah pada posisi D, maka lepas pedal rem pelan pelan, maka mobil anda
akan jalan dengan sendirinya. Di posisi D ini anda bisa jalan antara 0 km/jam
sampai 80 km/jam. Sedangkan untuk kecepatan di atas 80 km/jam anda bisa
manfaatkan vitur O/D atau Over Drive. Tombol ini ada di ujung tuas perseneling
dan ada lampu indicator O/D di speedometer(sedang dipakai atau tidak ON atau
OFF). O/D ini seperti Top Gear dalam mobil manual. Untuk perjalanan datar atau
naik turun secara gradual (bukan naik tajam atau turun curam) anda cukup pakai
posisi gigi D + O/D saja. Tidak perlu ke posisi 2 atau 1. Misalnya, dari kota
Surabaya ke mojokerto (sepanjang ruas jalan ini datar, maka selama ini juga
anda cukup gunakan posisi D atau D + O/D. Kelima,
jika anda bertemu dengan lampu merah mungkin lebih dari 10 detik berhenti maka
tunggu sampai mobil anda benar benar berhenti, kemudian pindahkan persneling ke
posisi N atau Netral. (ingat, jangan memindahkan persneling jika mobil masih
berjalan, gigi otomatis anda bisa rontok, mahal harganya bisa belasan sampai 25
jutaan). Sesudah lampu berwarna hijau, injak lagi pedal rem, pindahkan tuas
persneling ke posisi D dan lepas pelan pelan rem supaya mobil jalan lagi. Begitu
seterusnya, jika mobil berjalan datar atau naik turun gradual. Jika anda dalam
posis pada merambat, tetap pada posis D, dan hanya mainkan pedal Rem untuk
memperlambat jalanya mobil matic anda. Kebanyakan mobil matic distel responsive,
jadi begitu pedal rem dilepas, maka mobil akan langsung bergerak. Keenam, jika sudah sampai pada
tempatnya, maka tunggu sampai mobil benar benar berhenti dan rem pada posisi
diinjak, segera pindahkan persneling ke posisi P/Parkir baru kemudian matikan
kunci contact dan cabut anak kunci dari rumah kunci. (ingat, pada mobil matic,
anak kunci hanya bisa dicabut jika persneling pada posisi P/Parkir. Selain
posisi P, maka anak kunci tidak bisa dicabut. Jangan lupa pasang hand rem. Nah..mudah
bukan mengendarai mobil matic…. Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi
aamiin… (Ayo Belajar Seumur Hidup, Surabaya 4 Juni 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar