(Dok Pribadi - Warung Es Degan)
Surabaya. Kemarin sore, saya sempat berbelanja beberapa
keperluan sehari hari di toko modern si merah. Sesudah itu, karena menjelang
Magrib dan perut saya agak kurang enak, saya putuskan untuk sekalian membeli es
degan tapi tanpa es…hehehe maksud saya
Kelapa muda + air gula saja. Dari 2 tempat saya belanja ini bener bener membuat
saya kesal. Waahhh jadi curhat hehehe.
Sebenarnya saya bukan curhat, Cuma ini perbandingan saja, mungkin ada di antara
pembaca yang punya usaha, mohon bener diperhatikan tentang standar pelayanan
terhadap konsumen. Meskipun usaha anda adalah usaha tradisional. Makanya,
sesudah saya cerita tentang 2 tempat belanja yang menjengkelkan saya ini, nanti
saya juga akan bercerita tempat belanja (Es degan Modern yang sangat
menyenangkan) dan pembelinya begitu banyak.
Jadi ceritanya begini, saya sore itu berbelanja ke toko modern
si merah, saya belanja ke sini dengan harapan bisa cepat balik ke rumah. Saya
hanya belanja detergen cair dan obat maag cair. Tapi begitu sampai di kasir,
ehmmmm antrinya panjang bener. Dalam pada menunggu antrian itu, saya mulai
berpikir dan memperhatikan si kasir dan para consumen, dan bertanya dalam hati
apa yang sebenarnya membuat antrian ini begitu panjang. Ternyata ada beberapa
hal yang saya temukan dan membuat saya berkonklusi “ini toko modern tapi sudah
tidak modern lagi”. Beberapa hal yang saya temukan itu antara lain :
Pertama, standard kinerja kasir yang saya lihat kurang
cekatan dan lambat. Kenapa saya bilang lamabat. Karena saya pernah menemukan,
ada seorang kasir yang sangat cepat sekali dalam menghitung belanjaan,
memasukan uang belanjaan, dan
mengnyiapkan uang kembalian. Jadi saya membandingkan si kasir di depan
saya ini yang lambat dengan si kasir yang sangat cepat itu.
Kedua, yang membbuat antrian jadi panjang karena ada seorang
consumen yang membayar angsuran. Mestinya membayar angsuran ini dibedakan atau
dipisah dengan consumen pembeli. Karena konsumen pembeli ini khan hanya check
list harga melalui barcode, jadi lebih cepat. Nahh kalau digabung dengan
consumen yang membayar angsuran akan berdampak pada antrian yang memanjang.
Karena, kalau membayar angsuran maka si kasir harus masuk ke program pihak
ketiga atau perusahaan pemeberi kredit. Dan ini biasanya prosesnya agak lama.
Sehingga menimbulkan antrian yang panjang. Kasihan consumen pembeli, harus
antri sambil membawa barang belanjaan.
Ketiga, saya perhatikan software kasirnya sudah mulai
melambat dibandingkan dengan pertama kali toko modern ini muncul. Dulu pertama
kali toko modern ini hadir, software kasir sangat cepat dioperasikan. Tapi
sekarang saya lihat beberapa kali kasir mengetuk layar monitor, maka dia harus
menunggu beberapa waktu untuk melihat hasilnya, bahkan kadangkala sampai nunggu
setengah menit atau lebih baru ketahuan hasilnya. Tentu ini sudah tidak modern
lagi. Mestinya softwarenya harus berkecapatan tinggi, jadi langsung di ketuk
atau disentuh langsung keluar hasilnya.
Itulah pengalaman sore saya di toko modern yang membuat saya
agak kesal. Kesal karena dulu pelayanannya sangat cepat, tapi semakin hari
semakin lambat. Sesudah belanja dari toko modern ini, saya langsung pulang,
tapi berhenti dulu sebentar beli air degan/kelapa muda. Dan nampaknya,
pemandangan yang kurang menyenangkan kulihat lagi di kedai es kelapa muda ini.
Singkat cerita, aku harus antri lagi, karena pelayananya sangat lambat. Tidak
cekatan. Padahal kalau mau dan kalau tahu, pelayanan ini bisa dipercepat,
karena pembeli pada sore hari lebih banyak. Ada jam jam tertentu, dimana
pembeli meningkat tajam, dan ada jam jam terntentu jumlah pembeli menurun.
Baiklah, dua pengalaman di atas adalah pengalaman
yang di bawa standard. Dan seperti yang saya janjikan tadi, sekarang saya akan
bercerita tentang pengalaman saya yang lain yang yang masih terkait dengan Cara
Jualan es degan modern. Di dekat perusahaan klien saya, ada warung khusus
jualan es degan, namanya Es Degan Berlian. Ada beberapa macam es Degan di situ.
Ada es Degan susu, ada es degan original dan ada beberapa jenis lainnya yang
saya ga hafal….(heheh sebutanya aja udah jaman now). Waktu itu jam makan siang
saya bersama teman saya langsung pesan 5 es degan dibungkus, 2 original dan 3
es degan susu. Dalam hati saya berkata…waah bakalan lama ini, yang beli ramai
sekali yang ngandok(minum ditempat/di warung juga ramai). Tapi di Luar dugaan,
tidak sampai satu menit 5 bungkus es degan sudah diserahkan ke teman saya. Saya
kaget campur senang…”Lho koq cepat benar”. Sambil menunggu uang kembalian saya
amati para pelayan warung Es Degan Berlian ini. Dari pengamatan saya itu, baru
saya tahu kenapa pengunjung warung Es degan ini begitu ramai, dan kenapa pelayanannya
bisa begitu cepat. Karena ternyata khusus untuk konsumen yang membeli es degan
dibungkus sudah disiapkan di dalam box pendingin, jadi begitu ada pembeli es
degan untuk dibawa pulang atau dibungkus, pelayan sudah tinggal ambil di box
pendingin itu. Sedangkan pembeli yang akan minum di warung, juga dilayani
dengan cepat, karena semua pelayan melakukan pekerjaannya dengan cepat. Jadi hampir
tidak ada antrian yang panjang di warung ini, meskipun pembeli juga ramai.
Belakangan hari saya tahu, ternyata es degan bungkus itu disiapkan di jam jam
sepi pengunjung. Waktu itu antara jam 9 pagi saya mampir di warung ini lagi,
dan semua pelayan juga bekerja cepat meski pengunjung tidak terlalu ramai. Dan
sebagian pelayan melakukan pekerjaan membungkus es degan dalam plastic kemudian
memasukan es degan bungkus itu kedalam box Pendingin. Ternyata itu untuk stock
jam ramai pengunjung yaitu jam 12 sampai 13. Kemudian jam 3 membuat stock lagi
untuk jam ramai pengunjung yaitu jam 4 smp 5 sore (jam pulang kerja karyawan). Wal hasil dengan cara seperti ini, pengunjung
warung bertambah ramai, dan pengunjungpun merasa senang karena pelayanan yang
super cepat. Itulah kenapa di artikel ini saya beri judul “Cara Jualan Es Degan
Modern”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar