(Dok Pribadi, Proses Hypnosis)
Surabaya. Cara mengelola stress, ala caleg gagal. Beberapa
hari yang lalu saya sempat berkunjung ke rumah kolega saya yang mengajarkan
banyak hal tentang dunia onlie business, ada google adsense, ada trading forex,
youtube dll. Rumahnya di pedesaan yang masih sangat asri hijau, apalagi di
Malang. Pada waktu satu diantara kami yang diajari membuat google adsense
membaca berita tentang caleg yang gagal kemudian meninggal dunia, dan juga
beberapa informasi caleg gagal yang kemudian stress, maka dengan gayengnya tiba
tiba pembicaraan kami tanpa terasa pindah ke hal pemilu yang baru saja selesai
dilaksanakan seluruh rakyat Indonesia. Beberapa cerita tentang pengalaman orang
orang di sekitar yang gagal menjadi caleg kemudian stress. Karena itu, dalam
artikel saya kali ini, akan berbagi beberapa trik yang dilakukan para caleg
gagal untuk mengelola stress. Sebagai satu contoh, di salah satu kabupaten di
Madura di Bangkalan yang mencalegkan diri ada sekitar 450 orang, tapi kursi
yang tersedia hanya 50 anggota DPRD Kabupaten. Ini artinya, ada potensi stress
di 400 orang caleg yang dipastikan gagal jadi Dewan. Ini masih di bangkalan
saja, belum daerah lain seluruh Indonesia hehehe.
Diceritakan oleh teman saya ini, pengalaman 5 tahun yang
lalu (jadi bukan tahun ini), ada seorang yang tinggal di sekitar tempat
tinggalnya yang ternyata gagal menjadi Dewan. Padahal modal untuk proses
pencalegan ini yang jumlahnya puluhan bahkan sampai ratusan juta didapatkan
melalui hutang. Maka begitu hasilnya gagal, sudah dipastikan kemungkinan
depresi sangat besar. Dan orang awampun akan menilainya seperti itu. Tapi
ceritanya jadi lain dan unik di tangan orang ini, makanya artikel saya kali ini
saya beri titel “Cara mengelola stress ala caleg gagal”. Uniknya, anggapan awam
yang menilai bahwa dia akan stress karena Depresi justru dipakai strategi. Jadi
bukan stress sungguhan. Karena awam akan menilai stress, ya akhirnya dia
berpura pura stress kalau ada orang yang nagih hutang. Setiap kali ada orang yang
akan nagih hutang atau ada orang yang datang yang disinyalir ada kaitanya
dengan hutan, maka dia akan berpura pura seperti orang stress. Dan ini
dilakukan terus menerus, sampai di bisa bayar hutangnya. Sekali lagi ini sebuah
strategi yang bersangkutan sendiri, sama
sekali saya tidak menyarankan para caleg gagal untuk pakai strategi ini
hehehe. Inipun dilakukan yang bersangkutan karena
modalnya untuk caleg adalah dengan modal hutang atau pinjaman. Tentu akan
sangat berbeda ketika modal yang dipakai mencalegkan diri adalah modalnya
sendiri. Meski resiko depresi/stress sangat ada, tentu tidak seberat cerita di
atas.
Bagaimana jika yang dipakai modal adalah modal sendiri,
bagaimana cara mengelola depresi atau stress??? Sebenarnya banyak cara untuk
mengelolanya. Yang pertama adalah dengen pencegahan. Pencegahan ini lebih baik
dari pada mengobati. Tepi karena namanya saja pencegahan, maka upaya atau
ikhtiarnya harus dilakukan diawal mendaftar sebagai caleg. Caranya, dengan
benar benar mempersiapkan mental, bahwa ini adalah pertandingan sehingga ada
yang menang dan juga ada yang kalah. Karena mental juga harus disiapkan benar
jika kekalahan harus diterima dirinya. Persiapan mental itu bisa dilakukan
dengan banyak mengakaji nilai nilai luhur ada istiadat budaya kita tentang
legowo, nrimo ing pandum, sumeleh, dll yang menjadikan kita berhati besar. Nah
pertanyaanya…bagaimana kalau misalkan tidak ada persiapan itu, dan kemudian
gagal. Inilah jawabanya tentang “cara mengelola stress ala caleg gagal”.
Sekitar satu hari sesudah pemungutan suara tgl 17 April
2019, jadi tgl 18 april tepatnya saya membaca beberapa informasi di medsos
tentang penggunaan ”Hypnotherapi” untuk
caleg gagal supaya tidak stress. Sejenak saya tersenyum hehehe, karena saya
teringat sama Master saya yang mengajari ilmu Hypnosys. Waktu itu saya ditanya
olehnya “mau ngapain kalau sudah bisa ilmu Hypnosis?”. Saya jawab dengan tegas,
untuk menghipnosis teman teman saya yang kecanduan rokok. Terus saya ditanya
lagi, bukanya hypnosis dipakai untuk melakukan gendam terhadap seseorang?? Saya
jawab lagi, hypnosis bisa dipakai jahat juga bisa dipakai baik. Karena itu,
sebelum menurunkan ilmunya ke saya, beliau mengikrar saya, bahwa saya akan
menggunakan ilmu ini untuk hal hal yang baik. Dan sampai saat ini saya hanya
menggunakan ilmu itu untuk sesuatu yang baik baik saja yaitu hanya untuk
Stage(hiburan panggung) dan therapy perilaku. Jadi sebenarnya, kalau ada caleg
yang gagal dan takut kena depresi maka bisa menggunakan Hypnosis, bisa 1 kali
atau 3 sampai 4 kali therapy tergantung kondisi perilaku yang akan dihypnosis. Pengalaman
pribadi saya, hypnosis ini bisa dipakai therapy beberapa perilaku yang ingin
ditinggalkan oleh seseorang, tapi ada hambatan internal/Accident Mental block.
Hambatan internal inilah yang diselesaikan dengan hynpnosis. Beberapa perilaku
yang biasanya ingin ditinggalkan antara lain ; merokok, latah, patah hati/sakit
hati, galau dll. Tentang bagaimana prosesnya dan bagaimana proses hypnosis bisa
membuat seseorang move on dari masalah masalah yang dihadapinya, akan saya
tulis dalam artikel tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar