Breaking

Senin, 13 Mei 2019

Cara Sukses Mengelola Stress, ala Caleg Gagal


(Dok Pribadi, Proses Hypnosis)
Surabaya. Cara mengelola stress, ala caleg gagal. Beberapa hari yang lalu saya sempat berkunjung ke rumah kolega saya yang mengajarkan banyak hal tentang dunia onlie business, ada google adsense, ada trading forex, youtube dll. Rumahnya di pedesaan yang masih sangat asri hijau, apalagi di Malang. Pada waktu satu diantara kami yang diajari membuat google adsense membaca berita tentang caleg yang gagal kemudian meninggal dunia, dan juga beberapa informasi caleg gagal yang kemudian stress, maka dengan gayengnya tiba tiba pembicaraan kami tanpa terasa pindah ke hal pemilu yang baru saja selesai dilaksanakan seluruh rakyat Indonesia. Beberapa cerita tentang pengalaman orang orang di sekitar yang gagal menjadi caleg kemudian stress. Karena itu, dalam artikel saya kali ini, akan berbagi beberapa trik yang dilakukan para caleg gagal untuk mengelola stress. Sebagai satu contoh, di salah satu kabupaten di Madura di Bangkalan yang mencalegkan diri ada sekitar 450 orang, tapi kursi yang tersedia hanya 50 anggota DPRD Kabupaten. Ini artinya, ada potensi stress di 400 orang caleg yang dipastikan gagal jadi Dewan. Ini masih di bangkalan saja, belum daerah lain seluruh Indonesia hehehe.

Diceritakan oleh teman saya ini, pengalaman 5 tahun yang lalu (jadi bukan tahun ini), ada seorang yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya yang ternyata gagal menjadi Dewan. Padahal modal untuk proses pencalegan ini yang jumlahnya puluhan bahkan sampai ratusan juta didapatkan melalui hutang. Maka begitu hasilnya gagal, sudah dipastikan kemungkinan depresi sangat besar. Dan orang awampun akan menilainya seperti itu. Tapi ceritanya jadi lain dan unik di tangan orang ini, makanya artikel saya kali ini saya beri titel “Cara mengelola stress ala caleg gagal”. Uniknya, anggapan awam yang menilai bahwa dia akan stress karena Depresi justru dipakai strategi. Jadi bukan stress sungguhan. Karena awam akan menilai stress, ya akhirnya dia berpura pura stress kalau ada orang yang nagih hutang. Setiap kali ada orang yang akan nagih hutang atau ada orang yang datang yang disinyalir ada kaitanya dengan hutan, maka dia akan berpura pura seperti orang stress. Dan ini dilakukan terus menerus, sampai di bisa bayar hutangnya. Sekali lagi ini sebuah strategi  yang bersangkutan sendiri, sama sekali saya tidak menyarankan para caleg gagal untuk pakai strategi ini hehehe.   Inipun dilakukan yang bersangkutan karena modalnya untuk caleg adalah dengan modal hutang atau pinjaman. Tentu akan sangat berbeda ketika modal yang dipakai mencalegkan diri adalah modalnya sendiri. Meski resiko depresi/stress sangat ada, tentu tidak seberat cerita di atas.

Bagaimana jika yang dipakai modal adalah modal sendiri, bagaimana cara mengelola depresi atau stress??? Sebenarnya banyak cara untuk mengelolanya. Yang pertama adalah dengen pencegahan. Pencegahan ini lebih baik dari pada mengobati. Tepi karena namanya saja pencegahan, maka upaya atau ikhtiarnya harus dilakukan diawal mendaftar sebagai caleg. Caranya, dengan benar benar mempersiapkan mental, bahwa ini adalah pertandingan sehingga ada yang menang dan juga ada yang kalah. Karena mental juga harus disiapkan benar jika kekalahan harus diterima dirinya. Persiapan mental itu bisa dilakukan dengan banyak mengakaji nilai nilai luhur ada istiadat budaya kita tentang legowo, nrimo ing pandum, sumeleh, dll yang menjadikan kita berhati besar. Nah pertanyaanya…bagaimana kalau misalkan tidak ada persiapan itu, dan kemudian gagal. Inilah jawabanya tentang “cara mengelola stress ala caleg gagal”.

Sekitar satu hari sesudah pemungutan suara tgl 17 April 2019, jadi tgl 18 april tepatnya saya membaca beberapa informasi di medsos tentang  penggunaan ”Hypnotherapi” untuk caleg gagal supaya tidak stress. Sejenak saya tersenyum hehehe, karena saya teringat sama Master saya yang mengajari ilmu Hypnosys. Waktu itu saya ditanya olehnya “mau ngapain kalau sudah bisa ilmu Hypnosis?”. Saya jawab dengan tegas, untuk menghipnosis teman teman saya yang kecanduan rokok. Terus saya ditanya lagi, bukanya hypnosis dipakai untuk melakukan gendam terhadap seseorang?? Saya jawab lagi, hypnosis bisa dipakai jahat juga bisa dipakai baik. Karena itu, sebelum menurunkan ilmunya ke saya, beliau mengikrar saya, bahwa saya akan menggunakan ilmu ini untuk hal hal yang baik. Dan sampai saat ini saya hanya menggunakan ilmu itu untuk sesuatu yang baik baik saja yaitu hanya untuk Stage(hiburan panggung) dan therapy perilaku. Jadi sebenarnya, kalau ada caleg yang gagal dan takut kena depresi maka bisa menggunakan Hypnosis, bisa 1 kali atau 3 sampai 4 kali therapy tergantung kondisi perilaku yang akan dihypnosis. Pengalaman pribadi saya, hypnosis ini bisa dipakai therapy beberapa perilaku yang ingin ditinggalkan oleh seseorang, tapi ada hambatan internal/Accident Mental block. Hambatan internal inilah yang diselesaikan dengan hynpnosis. Beberapa perilaku yang biasanya ingin ditinggalkan antara lain ; merokok, latah, patah hati/sakit hati, galau dll. Tentang bagaimana prosesnya dan bagaimana proses hypnosis bisa membuat seseorang move on dari masalah masalah yang dihadapinya, akan saya tulis dalam artikel tersendiri.        


Tidak ada komentar:

Posting Komentar