(Dok Pribadi - Kajian Tauladan dari Umar bin Khatab)
Cara jadi pemimpin yang baik seperti Umar bin Khatab
disampaikan oleh Ustadz Akhsanul di Masjid Nasional Al Akbar siang ini dalam
rangkaian sholat dhuhur berjamaah. Apa yang disampaikan dalam kajian siang ini,
menjadi oase bagi jamaah sholat dhuhur di tengah teriknya matahari di kota
Surabaya. Dalam kajian siang ini, sang ustadz mengawali ceritanya dengan
sejarah awal Umar bin Khatab sebelum masuk islam. Umar bin Khatab adalah
pribadi yang tangguh, berbadan tinggi besar, tegas, pintar dan juga pemberani.
Tapi karena masih hidup di jaman jahiliyah (sebelum islam ada), maka kepintaran
dan keberanian yang dimiliki oleh Umar bin Khatab inipun hanya akan mnimbulkan
berbagai permasalahan, karena kepintaran dan keberanian yang dimiliki tidak
ditujukan untuk keluhuran nilai nilai kemanusian. Sehingga ketika Muhammad di jadikan oleh
Allah sebagai rasulNya dan Muhammad melihat dan mengetahui betul pribadi Umar
yang tegas, pemberani, pintar, dan secara fisik tinggi besar, maka Rasulullah
Muhammad berdoa, supaya islam bisa berkembang pesat dan jaya bersama Umar bin
Khatab. Rasulullah berdoa seperti ini, karena beliau melihat potensi yang
sangat besar dalam diri Umar bin Khatab. Dan akhirnya doa Rasulullah dikabulkan
oleh Allah. Ketika itu, Umar bin Khatab baru saja pulang dan mendengarkan adik
perempuanya sedang membaca ayat ayat Al qur’an, saat itulah tiba tiba Umar
merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya…. Maka beliaupun menemui Rasulullah
dan akhirnya mendapat hidayah untuk masuk islam. Bahkan sepak terjang Umar bin
Khatab ini sangatlah memberikan hal hal yang positif dan diamalkan umat muslim
dalam perjalanan Islam sampai saat ini. Beberapa hal yang patut jadi tauladan
dari diri Umar bin Khatab antara lain
Pertama. Ketika Rasulullah malam hari menjalani
peristiwa Isra Mi’Raj, maka pagi harinya masyarakat menjadi rebut. Sahabat
sahabat yang kuat imannya seperti Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali langsung percaya
terhadap perjalanan Isra Mi’raj. Tetapi orang orang kafir yang memang sejak
awal tidak mempercayai keRasulan Muhammad, mengajukan berbagai pertanyaan yang
bernada mengejek dan mempermainkan Muhammad Rasullah. Maka saat saat seperti
inilah cara jadi pimpinan yang baik seperti Umar bin Khatab bisa kita lihat. Apa
yang dilakukan Umar bin Khatab????? Menghadapi kelompok kafir yang semacam ini,
Umar bin Khatab tampil ke depan dan dengan menghunus pedang dan rasa marah yang
besar akan membunuh orang orang kafir semacam ini. Tapi oleh Rasulullah, Umar
bin Khatab di larang melakukanya.
Kedua, ketika pada masa pemerintahan Khalifah Abu
Bakar, banyak para penghafal Al Quran yang gugur di peperanga dalam menegakan
islam. (saat itu, Al Quran belum dijadikan mushaf semacam sekarang ini). Ayat
ayat Al Quran terpahat dalam hati dan pikiran para sahabat. Tapi karena para
sahabat yang hafal Al Quranmulai banyak yang berguguran, maka Umar bin Khatab
khawatir Al Quran akan hilang dengan sendirinya bersamaan dengan gugurnya para
penghafal Al Quran. Karena itu, Umar mulai berpikir mencari cara meyelamatkan
Al Quran. Karena itu, Umar mengusulkan supaya Al quran yang tertulis di
berbagai tempat dan juga dihafal para sahabat untuk segera dibukukan. Dan
hasilnya seperti yang kita nikmati saat ini, Al Quran terkumpul rapi dalam satu
bentuk kitab. Apa yang bisa kita teladani dari peristiwa ini??? Sebagai seorang
pimpinan, harus pintar pintar melihat kondisi masa depan dengan kejadian yang
ada di masa sekarang. Cara jadi pimpinan yang baik dan berkulitas, kembali
ditunjukan oleh beliau Umar bin Khatab.
Ketiga. Ketika itu di masa Rasulullah dan sahabat,
sholat Taraweh masih dilakukan sendiri sendiri oleh para sahabat. Sehingga
suasana dalam masjid sangat ramai, karena masing masing sahabat membaca ayat
ayat Al Quran sendiri sendiri untuk sholatnya, Sehingga Umar bin Khatab
merasakan ketidak indahan bacaan ayat ayat suci Al Quran. Karena itu, pada
suatu waktu yang sudah ditentukan, maka Umar bin Khatab mengumpulkan para
sahabat untuk membahas masalah sholat Taraweh yang sendiri sendiri sehingga
keindahan bacaan ayat ayat suci Al Quran tidak bisa dirasakan. Akhirnya Umar
bin Khatab mengusulkan supaya sholat Taraweh di malam bulan Ramadhan dilakukan
secara berjamaah dipimpin oleh imam sholat, dan jamaah bisa mendengarkan
lantunan keindahan ayat ayat suci Al Quran melalui bacaan imam. Dengan berbagai
dialog antara Umar bin Khatab dengan para sahabat sahabat lain, akhirnya para
sahabat sepakat untuk melakukan sholat taraweh secara berjamaah. Sejak saat
itu, sampai sekarang, maka umat muslim melakukan sholat Taraweh secara
berjamaah di Masjid Masjid, dan tidak lagi sholat Taraweh sendiri sendiri
seperti sebelumnya. Demikian tulisan saya tentang “cara jadi pemimpin yang baik
seperti Umar bin Khatab”. Dan semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang aamiin.
(Ayo Belajar Seumur Hidup,
Surabaya 28 Mei 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar