Breaking

Minggu, 09 Juni 2019

dr Hasto Wardoyo Pahlawan Dr Tjipto Mangunkusumo terlahir kembali di Kulonprogo.


(Dok Pribadi Sumber Gambar Google Maps Kulonprogo)

Pahlawan dr Tjipto Mangunkusumo terlahir kembali di Kulonprogo. Ungkapan ini nampaknya tidaklah berlebihan. Karena dulu waktu saya masih sekolah di tingkat SMA tepatnya di SMAN Sooko Mojokerto ada seorang guru PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) namanya pak Priyo Waspodo menceritakan tentang sepak terjang pahlawan kita dr Tjipto Mangunkusumo. dr Tjipto adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang sekaligus juga seorang dokter. Selain berpraktek sebagai seorang dokter, beliau juga seorang aktivis pergerakan kemerdekaan yang berjuang dalam system kepartaian. Tentu saja beliau juga menanamkan jiwa dan nilai nasionalisme dalam masyarakat Indonesia (tapi saat itu belum ada nama Indonesia). Totalitas beliau sebagai dokter dalam menolong kesehatan masyarakat tidak perlu diragukan lagi karena beliau mendapat bintang jasa Order Van Orange Nassau karena berhasil memberantas wabah pes di masyarakat. Totalitas di bidang politik pergerakan untuk kemerdekaan dan kebangsaan, serta nasionalisme juga tidak perlu diragukan lagi. Sekian banyak sepak terjang beliau bisa didapatkan di google search. Kalau jaman saya sekolah dulu, harus membaca di perpustakaan atau mendengarkan cerita guru.  Naahhhh kenapa kemudian saya menuliskan judul di atas?????? Berikut ini jawabanya.

Kabupaten Kulonprogo sejak tahun 2011 dipimpin oleh seorang dokter lulusan UGM beliau adalah dr Hasto Wardoyo. Beliau hampir sama dengan dr Tjipto Mangunkusumo dalam hal integritas dan totalitas meski dalam konteks yang berbeda. Sama sama memiliki totalitas di bidang kedokteran dan totalitas di bidang nasionalisme kebangsaan. Kalau di paragraph sebelumnya saya bercerita tentang totalitas dan integritas dr Tjipto Mangunkusumo maka untuk paragraph ini saya akan bercerita tentang totalitas dan integritas dr Hasto wardoyo. Di bidang nasionalisme kebangsaan dr Hasto Wardoyo sebagai Bupati Kulonprogo mengambil langkah langkah strategis di bidang ekonomi untuk mengentas kemiskinan yang cukup besar di Kulonprogo. Beberapa langka nyata itu antara lain membudayakan (langkah awal dengan keharusan) menggunakan batik khas yang diproduksi di Kulonprogo. Mereka yang sekolah dan pegawai negeri diwajibkan menggunakan batik khas yang diproduksi di Kulonprogo. Langkah ini praktis menghidupkan kembali industry batik di Kulonprogo. Bahkan banyak pengrajin batik Kulonprogo yang sempat keluar daerah, akhirnya kembali lagi ke kampung halaman di Kulonprogo karena industry batik yang bangkit kembali. Di sisi lain masih di bidang ekonomi, perusahaan pemerintah daerah melalui perusahaan air minum memproduksi air minum dalam kemasan. Langkah ini tentu saja meningkatkan pendapatan daerah. Langkah lainnya adalah masyarakat Kulonprogo diwajibkan membeli beras produksi dari petani setempat dengan prosentase tertentu. Tentu saja langkah ini membawa dampak peningkatan perekonomian para petani. Inilah mengapa saya menulis judul artikel ini pahlawan dr Tjipto Mangunkusumo terlahir kembali di Kulonprogo, karena sepak terjang beliau dr Hasto Wardoyo meyamai sepak terjang pahlawan dr Tjipto Mangunkusumo. Dan yang menarik lagi, meski sepak terjang dr Hasto Wardoyo bupati Kulonprogo sangat sepektakuler, tapi senyap dalam liputan media hehehe…  ini artinya beliau tidak perlu pencitraan untuk bisa membangun masyarakat yang makmur, tapi dengan langkah nyata yang langsung bisa dinikmati masyarakat yang dipimpinnya. Dan yang menarik lagi gerai toko modern yang sangat menjamur di masyarakat kita yang hanya dimiliki oleh 2 merk besar di Indonesia hanya dan hanya bisa buka di kulonprogo dengan ketentuan sebagai berikut, diantaranya harus bekerjasama dengan koperasi setempat untuk supplai produk. Dan nama tokonya bukan mart mart lagi tapi berubah menjadi TOMIRA atau kepanjanganya adalah Toko Milik Rakyat. Hehehe hebat bukan…???? Investor tetap bisa masuk tapi ekonomi kerakyatan juga tetap bisa jalan. Jadi beberapa daerah yang bermasalah dengan mart mart yang ada saat ini bisa studi banding ke Kulonprogo, karena di sini sudah ada solusinya.

Di atas saya sampaikan bahwa beliau selain totalitas dan integritas di bidang nasionalisme kebangsaan juga punya totalitas dan integritas di bidang awalnya  yaitu sebagai seorang dokter. Sama dengan dr Tjipto Mangunkusumo yang tetap berpraktek sebagai seorang dokter, dr Hasto Wardoyo juga tetap berpraktek sebagai seorang dokter dan sama sama gratis. Yang unik lagi, dr Hasto sang bupati ini tetap praktek sebagai seorang dokter Gratis di Rumah Sakit yang didirikanya sendiri. Tapi Rumah Sakit ini tidak berada di wilayah Kabupaten Kulonprogo, melainkan di wilayah sleman. Kenapa harus di luar Kulonprogo….beliau merasa ga enak sama masyarakat kalau praktek gratis di Kulonprogo, nanti dikira masyarakat bahwa praktek gratis itu bagian dari kampanye supaya dipilih kembali sebagai bupati. Demikian artikel saya kali ini tentang putra utra terbaik bangsa ini. Semoga segera terlahir lagi pemimpin pemimpin yang seperti ini benar benar membela kepentingan rakyat. Dan juga semoga kepala daerah kepala daerah lainya juga bisa belajar dari Kulonprogo untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat secara mandiri dengan potensi potensi kekuatan local yang dimiliki. (Ayo Belajar Seumur Hidup, Surabaya 10  Juni 2019)    






https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif

2 komentar: