Breaking

Senin, 20 Mei 2019

Cara membeli Rumah dengan aman.

(Dok Pribadi - Ilustrasi Property)
Cara aman membeli rumah, sering kali dilupakan para calon customer property. Entah mereka melupakan atau memang belum tahu hehehe. Karena kebanyakan, calon customer berpikirnya tidak terlalu panjang. Yang penting ada uang, rumah bisa dibeli. Atau kalaupun tidak ada uang, tapi memiliki atau bisa memenuhi syarat untuk mengajukan KPR, proses pembelian rumah pasti beres. Secara umum memang seperti itu, tidak salah. Tapi kadang ada hal hal yang luput dari perhatian calon customer. Nah kalau sampai luput, maka bisa fatal akibatnya. Sebagai contoh, pembelian rumah secara kredit dan secara cash sangatlah jauh berbeda. Baik dari sisi jumlah uang yang harus disediakan maupun proses kepemilika rumah. Baiklah segera saja kita mulai beberapa langkah cara membeli rumah yang aman untuk customer. Aman untuk customer ini berarti aman secara administrasi keuangan, juga aman secara fisik rumah tinggal dan lingkungan.

Pertama, datangi lokasi perumahan atau survey. Survey ini biasanya ditemani oleh sales atau survey serentak yang dilakukan oleh pengembang dala satu hari. Biasanya hari libur. Tapi bisa juga anda minta waktu survey sesuai dengan jadwal anda sendiri. Jadi buat janji bertemu dengn sales perumahan atau rumah second. Dalam survey ini, usahakan bertanya sebanyak mungkin. Apa saja yang ingin anda tahu, segera tanyakan. Semakin banyak yang anda tanyakan smakin baik. Karena anda akan tahu lebih banyak lagi tentang calon tempat tinggal anda. Oh iya…sekalian anda tanyakan jugasudah berapa banyak perumahan yang sudah dibangun oleh pengembang ini. Semakin banyak perumahan yang sudah dibangun akan semakin kredible pengembangnya. Tentu juga harus dilihat lagi, apakah perumahan perumahan yang sudah sudah berjalan dengan baik dan lancar. Artinya tidak ada masalah dengan lingkungan dan warga sekitar maupun pengembang dengan customer. Ini penting untuk dicheck.

Kedua, pada waktu survey lihatlah bagunan fisik rumah/rumah contoh. Anda harus bisa memastikan lebar dan panjang serta tinggi rumah. Apakah rumahnya sudah ready stock atau harus inden dulu. Kalau inden berapa lama pembangunannya, dan diserahkan kapan kepada customer.

Ketiga. Tanyakan fasilitas umum yang akan dibangunkan untuk warga, rumah ibadah, taman/ruang terbuka hijau, saluran drainase, dan juga pemakaman umum untuk warga perumahan (apakah disediakan sendiri, atau dijadikan satu dengan warga kampong sekitar). Kalau dijadikan satu, maka ada perlu melakukan corss check ke kelurahan atau kantor desa. Tapi cros checknya jangan sekarang. Tunggu beberapa hari di survey lanjutan yang harus anda agendakan. Khan sekarang anda sedang bersama salesnya hehehe.

Keempat, Sesudah anda survey bersama dengan sales secara resmi, maka saatnya anda survey secara sosial. Beberapa hari sesudah survey ditemani sales, cobalah datang atau jalan jalan ke kampong sekitar perumahan, tanyakan kondisi perumahan tersebut secara fisik maupuun sosial. Secara fisik meliputi, banjir atau tidak di musim hujan, dll. Sedangkan kondisi sosial bisa ditanyakan apakah hubungan warga perumahan (kalau sudah ada) dengan warga kampong baik baik saja. Apakah sering ada kasus sosial kemasyarakatan dalam perumahan atau tidak.

Kelima, amati geografis pembangunan lokasi perumahan. Pakah jauh dari fasilitas pendidikan anak anak. Ini penting, bayangkan kalau perumahan anda jauh dari fasiltas pendidikan anak anak. Kalau ternyata fasilitas pendidikannya jauh dari perumahan, tentu ini jadi masalah tersendiri, karena tiap hari anda harus antar jemput anak anak anda sekolah. Ini berbeda dengan kondisi jika perumahan anda sangat dekat dengan fasilitas pendidikan anak. Masalah pendidika anak, hamper sama denga kebutuhan sehari hari. Selain fasilitas pendidikan, apakah fasilitas lain juga dekat dengan perumahan anda. Kantor pemerintahan, Kantor Kepolisian, Pasar, pusat perbelanjaan dll. Intiinya, anda harus mempertimbangkan lokasi perumahan dengan fasilitas fasiltas sosial maupun administrasi.

Keenam.. cermati cara pembayaran. Sekarang ini banyak sekali para pengembang yang memberikan berbagai layanan atau alternative pembayaran kepemilikan rumah. Kalau anda punya uang mencukupi, memang paling enak beli secara cash. Tentu saja, kalau pertimbangan pertimbangan sudah dilakukan dengan matang. Cara pembayaran yang kedua, adalah dengan cara KPR (ini agak rumit) karena harus melewati perbankan. Rumit karena harus ada BI checking, harus ada bunga bank(ada bunga bank mengambang/Floating, ada juga bunga bank flat/tetap mulai dari awal sampai lunas). Yang biasanya bermasalah adalah bunga bank yang floating. Floating ini akan jadi masalah ketika pada tahun berjalan tiba tiba bunga bank mengalami kenaikan, maka anda juga harus menanggung kenaikan bunga KPR anda tiap bulanya. Ini yang memberatkan customer. Nah …alternative berikutnya adalah pembelian secara syariah. Jadi harga rumah cash dengan harga agsuran syariah akan sama. Tapi biasanya jangka waktu angsuranya cukup pendek. Bisa 2 tahun sampai lima tahun. Atau bisa jadi jangka waktu angsuranya panjang tapi rumah baru diserahkan 2 tahun sesudah DP. Jadi sekarang ini beragam cara pembayaran kepemilikan rumah. Sebisa mungkin hindari Bunga Bank. Ikutlah Syariah.. cukup banyak cara atau model pembayaranya, tapi yang pasti tidak ada bunga Bank atau riba di dalamnya. Demikian ulasan saya semoga berkah dan bermafaat. Aamiin.
(Ayo belajar seumur hidup, Surabaya 20 Mei 2019).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar