(Dok Pribadi - Ilustrasi Property)
Cara aman membeli rumah, sering kali dilupakan para calon
customer property. Entah mereka melupakan atau memang belum tahu hehehe. Karena
kebanyakan, calon customer berpikirnya tidak terlalu panjang. Yang penting ada
uang, rumah bisa dibeli. Atau kalaupun tidak ada uang, tapi memiliki atau bisa
memenuhi syarat untuk mengajukan KPR, proses pembelian rumah pasti beres.
Secara umum memang seperti itu, tidak salah. Tapi kadang ada hal hal yang luput
dari perhatian calon customer. Nah kalau sampai luput, maka bisa fatal
akibatnya. Sebagai contoh, pembelian rumah secara kredit dan secara cash
sangatlah jauh berbeda. Baik dari sisi jumlah uang yang harus disediakan maupun
proses kepemilika rumah. Baiklah segera saja kita mulai beberapa langkah cara
membeli rumah yang aman untuk customer. Aman untuk customer ini berarti aman
secara administrasi keuangan, juga aman secara fisik rumah tinggal dan
lingkungan.
Pertama, datangi lokasi perumahan atau survey. Survey
ini biasanya ditemani oleh sales atau survey serentak yang dilakukan oleh
pengembang dala satu hari. Biasanya hari libur. Tapi bisa juga anda minta waktu
survey sesuai dengan jadwal anda sendiri. Jadi buat janji bertemu dengn sales
perumahan atau rumah second. Dalam survey ini, usahakan bertanya sebanyak
mungkin. Apa saja yang ingin anda tahu, segera tanyakan. Semakin banyak yang
anda tanyakan smakin baik. Karena anda akan tahu lebih banyak lagi tentang
calon tempat tinggal anda. Oh iya…sekalian anda tanyakan jugasudah berapa
banyak perumahan yang sudah dibangun oleh pengembang ini. Semakin banyak
perumahan yang sudah dibangun akan semakin kredible pengembangnya. Tentu juga
harus dilihat lagi, apakah perumahan perumahan yang sudah sudah berjalan dengan
baik dan lancar. Artinya tidak ada masalah dengan lingkungan dan warga sekitar
maupun pengembang dengan customer. Ini penting untuk dicheck.
Kedua, pada waktu survey lihatlah bagunan fisik
rumah/rumah contoh. Anda harus bisa memastikan lebar dan panjang serta tinggi
rumah. Apakah rumahnya sudah ready stock atau harus inden dulu. Kalau inden
berapa lama pembangunannya, dan diserahkan kapan kepada customer.
Ketiga. Tanyakan fasilitas umum yang akan dibangunkan
untuk warga, rumah ibadah, taman/ruang terbuka hijau, saluran drainase, dan
juga pemakaman umum untuk warga perumahan (apakah disediakan sendiri, atau
dijadikan satu dengan warga kampong sekitar). Kalau dijadikan satu, maka ada
perlu melakukan corss check ke kelurahan atau kantor desa. Tapi cros checknya
jangan sekarang. Tunggu beberapa hari di survey lanjutan yang harus anda
agendakan. Khan sekarang anda sedang bersama salesnya hehehe.
Keempat, Sesudah anda survey bersama dengan sales
secara resmi, maka saatnya anda survey secara sosial. Beberapa hari sesudah
survey ditemani sales, cobalah datang atau jalan jalan ke kampong sekitar
perumahan, tanyakan kondisi perumahan tersebut secara fisik maupuun sosial.
Secara fisik meliputi, banjir atau tidak di musim hujan, dll. Sedangkan kondisi
sosial bisa ditanyakan apakah hubungan warga perumahan (kalau sudah ada) dengan
warga kampong baik baik saja. Apakah sering ada kasus sosial kemasyarakatan
dalam perumahan atau tidak.
Kelima, amati geografis pembangunan lokasi perumahan.
Pakah jauh dari fasilitas pendidikan anak anak. Ini penting, bayangkan kalau
perumahan anda jauh dari fasiltas pendidikan anak anak. Kalau ternyata
fasilitas pendidikannya jauh dari perumahan, tentu ini jadi masalah tersendiri,
karena tiap hari anda harus antar jemput anak anak anda sekolah. Ini berbeda
dengan kondisi jika perumahan anda sangat dekat dengan fasilitas pendidikan
anak. Masalah pendidika anak, hamper sama denga kebutuhan sehari hari. Selain
fasilitas pendidikan, apakah fasilitas lain juga dekat dengan perumahan anda.
Kantor pemerintahan, Kantor Kepolisian, Pasar, pusat perbelanjaan dll.
Intiinya, anda harus mempertimbangkan lokasi perumahan dengan fasilitas
fasiltas sosial maupun administrasi.
Keenam.. cermati cara pembayaran. Sekarang ini banyak
sekali para pengembang yang memberikan berbagai layanan atau alternative
pembayaran kepemilikan rumah. Kalau anda punya uang mencukupi, memang paling
enak beli secara cash. Tentu saja, kalau pertimbangan pertimbangan sudah
dilakukan dengan matang. Cara pembayaran yang kedua, adalah dengan cara KPR
(ini agak rumit) karena harus melewati perbankan. Rumit karena harus ada BI
checking, harus ada bunga bank(ada bunga bank mengambang/Floating, ada juga
bunga bank flat/tetap mulai dari awal sampai lunas). Yang biasanya bermasalah
adalah bunga bank yang floating. Floating ini akan jadi masalah ketika pada
tahun berjalan tiba tiba bunga bank mengalami kenaikan, maka anda juga harus
menanggung kenaikan bunga KPR anda tiap bulanya. Ini yang memberatkan customer.
Nah …alternative berikutnya adalah pembelian secara syariah. Jadi harga rumah
cash dengan harga agsuran syariah akan sama. Tapi biasanya jangka waktu
angsuranya cukup pendek. Bisa 2 tahun sampai lima tahun. Atau bisa jadi jangka
waktu angsuranya panjang tapi rumah baru diserahkan 2 tahun sesudah DP. Jadi
sekarang ini beragam cara pembayaran kepemilikan rumah. Sebisa mungkin hindari
Bunga Bank. Ikutlah Syariah.. cukup banyak cara atau model pembayaranya, tapi
yang pasti tidak ada bunga Bank atau riba di dalamnya. Demikian ulasan saya
semoga berkah dan bermafaat. Aamiin.
(Ayo belajar seumur hidup, Surabaya
20 Mei 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar